Pendidikan seks menjadi salah satu pendidikan dasar yang harus diberikan oleh orang tua kepada anaknya. Diskusi terbuka yang diselenggarakan oleh Women Up Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) membahas tentang akibat menabukan pendidikan seks yang dipandu oleh Nita Sekar Arum yakni Staff Litbang Women Up FIB UB dan Aurora Dewanto, a Beauty and Sex Education Content Creator, sebagi narasumber. Acara diskusi tersebut ditayangkan secara langsung melalui live Instagram Women Up FIB UB pada Sabtu (19/6/2020) mulai jam 19.00 – 20.00 WIB.
Pada diskusi ini membahas akan pentingnya pendidikan seks mulai dari usia dini dan hal-hal yang berakibat pendidikan seks dianggap tabu. “Sebenarnya pendidikan seks kalau menurut saya adalah keterampilan untuk menjaga diri atau self–control”, ujar Aurora Dewanto.
Aurora Dewanto berpendapat ada beberapa dampak dari menabuhkan pendidikan seks, antara lain: (1) Tidak mengetahui alat reproduksi, (2) Tidak mengetahui pendidikan seks sebenarnya, (3) Adanya mitos-mitos tentang seks, dan (4) Pornografi.
Anak zaman sekarang sangatlah kritis dengan keingintauhan akan suatu hal. Oleh karenanya, anak harus diperhatikan secara serius dan diberikan pendidikan seks sejak dini. Hal ini sejalan dengan menyadarkan apa resiko dan bahayanya, sehingga anak bisa menjaga diri.
Pendidikan seks salah satu faktor yang dapat meminimalisir kasus kekerasan seksual terhadap anak, “Misalnya, orang tua menjelaskan kepada anak organ tubuh mana saja yang boleh dan tidak boleh disentuh orang lain,” ungkap Aurora Dewanto.
(FIB)
(POSTED ON JUNE 22, 2020)