Kelompok Kajian LATERAL (Language, Literature, Culture, and Literacy) dari Jurusan Bahasa dan Sastra Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya kembali mengadakan seminar daring yang ketiga bertajuk ‘Sastra Diaspora’ pada Rabu (19/8/2020). Seminar daring ini mengundang dua narasumber Wawan Eko Yulianto, Ph.D. dari Universitas Ma Chung dan Yusri Fajar, M.A. dari FIB UB.
Dipandu Emma Rahmawati Fatimah, S.S., M.A. selaku moderator, acara dimulai pukul 09.00 WIB. Sesi pertama dibuka oleh Wawan dengan materi berjudul ‘Muslim American Literature—Utterly Political Diaspora Literature’, membahas sastra diaspora di tengah komunitas Muslim di Amerika. Ia menjelaskan bagaimana makna diaspora berubah seiring waktu. Diaspora awalnya dikaitkan dengan orang-orang Yahudi yang menyebar ke penjuru dunia, akan tetapi artinya kini menjadi universal menjadi orang-orang yang berpindah atau dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain dan akhirnya menetap di tempat baru tersebut.
Wawan mengatakan bahwa karya diaspora sering kali menjadi saksi dari pengalaman diaspora di berbagai tempat. Sastra diaspora pun berperan cukup penting dalam kehidupan diaspora muslim di Amerika. Ia juga mengatakan bahwa karya-karya yang ditulis oleh diaspora muslim-Amerika cenderung politis karena karya-karya tersebut banyak menggambarkan situasi sosial politik pada masa karya ditulis.
Sesi kedua dilanjutkan Yusri dengan materi ‘Sastra Diaspora Asia di Eropa: Memaknai Ulang Identitas dan Tanah Air’. Berbanding dengan Wawan, Yusri memberikan perspektif sastra diaspora di Eropa. Ia berpendapat bahwa makna tanah air sangat erat hubungannya dengan diaspora.
“Makna tanah air dalam sastra diaspora sangat dinamis karena banyaknya perpindahan yang terjadi,” ujarnya.
Sastra diaspora menurutnya berperan dalam hibridisasi bangsa dan negara, dengan kata lain sebagai negosiasi identitas. Sastra diaspora berperan kuat di tengah dinamika sastra dunia, di antaranya sebagai jembatan antar bangsa yang berlandas kemanusiaan, serta mengonstruksi, dan menegosiasikan identitas Asia.
Setelah kedua sesi berakhir, seminar diambil alih oleh moderator untuk dilanjutkan dengan sesi tanya dan jawab yang disambut antusias oleh para peserta dari kalangan dosen dan mahasiswa. Seminar ini memberikan pengetahuan bagi peserta untuk memahami lebih dalam mengenai diaspora, karya-karya diaspora, serta perspektif diaspora tentang pengalaman hidup jauh dari kampung halaman.
(FIB)
(POSTED ON SEPTEMBER 1, 2020)