ICOLLEC 2021 : Humaniora di Era Disrupsi oleh Prof Sharmani Patricia Gabriel

International Conference on Language, Literature, Education, and Culture (ICOLLEC) 2021 merupakan acara yang diisi oleh beberapa pakar linguistik, sastra, dan budaya dari beberapa negara,dan  diadakan secara daring melalui platform  Zoom Meeting dan Youtube kanal humasfibub . ICOLLEC 2021  diadakan oleh Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) selama dua hari, pada Sabtu dan Minggu (9/10/21 – 10/10/21).

Salah satu narasumber utama adalah Prof. Dr. Sharmani Patricia Gabriel dari Universiti Malaya, Malaysia. menjadi pembicara pertama dengan tema materi  Pasca-Kolonialisme: Humaniora di Era Disrupsi.

Dilansir dalam laman Warta FIB, Prof. Sharmani mengemukakan pendapatnya  bahwa pasca-kolonialisme merupakan suatu hal yang selalu berkembang dan belum berhenti hingga saat ini. Ia juga menambahkan bahwa hal tersebut merupakan sebuah wadah atau lapangan selalu berkaitan dengan kekuatan. Menurutnya  Teks literature, terutama yang berkaitan dengan pasca-kolonialisme,harus diteliti dan ditelaah sebagai sikap yang harus dilakukan pada era pasca-kolonialisme saat ini.

Ia juga menambahkan bahwa teks literature merupakan suatu hal yang terpatri di dalam konteks yang lebih luas dan kompleks dari konsep faktual, terkait dengan fenomena tekstual. Akan tetapi, ia juga menyarankan agar kita membaca diluar teks literatur sendiri, supaya kita bisa mempelajari pasca-kolonialisme dari segala aspek.

Prof. Sharmani kemudian membahas terkait pola pikir warga yang negaranya pernah menjadi negara jajahan dimana pola pikir warga negara tersebut secara tidak langsung dipaksa untuk menyetujui tentang arti dari mayoritas yang mendominasi. Menurutnya, akibat dari pola pikir ini lah banyak sekali budaya minoritas yang tergeserkan,ia juga menganggap bahwa Pasca-kolonialisme merupakan konsep yang amat sangat waspada terhadap konsep nasionalisme, pola pikir tersebut ditanamkan ke dalam negara jajahan dengan maksud menghentikan konsep nasionalisme pada negara-negara tersebut. Baginya, nasionalisme merupakan konsep yang sangat dominan dalam faktor naratif,yang berfungsi untuk mempersatukan warga-warganya agar tetap di dalam lingkup yang sesuai dengan negara.

Pada bagian penutup, Prof. Sharmani berpesan kepada seluruh warga Nusantara, meliputi Malaysia, Singapura, dan Indonesia, untuk senantiasa bertoleransi antar negara, karena pada kondisi saat ini, kekuatan global akan menciptakan minoritas yang baru. Ia juga berpesan bagi para pengajar, untuk mengajarkan ilmu kenegaraan secara historis, imaginatif, dan kritis.

 

Sumber:

(2021c, October 18). Prof Sharmani Patricia Gabriel Mempresentasikan tentang Humaniora di Era Disrupsi di ICOLLEC 2021 – FCS Universitas Brawijaya. FCS Universitas Brawijaya – Faculty of Cultural Studies. https://fib.ub.ac.id/prof-sharmani-patricia-gabriel-presented-about-the-humanities-in-an-age-of-disruption-in-icollec-2021/?lang=id