Program Studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya mengadakan diskusi mingguan yang bertemakan “Literature in Times of Crisis” pada Rabu (9/9/2020). Materi untuk diskusi kali ini dibawakan oleh Nanang Endrayanto, M.Sc., dosen Program Studi Sastra Inggris FIB UB.
Diskusi yang dihadiri oleh para dosen FIB UB ini dibuka pukul 13.00 WIB oleh Juliati, M.Hum., sebagai moderator. Nanang membawakan materi berjudul “Why Does Literature (Still) Matter in Times of Crisis”. Ia menegaskan bahwa dalam masa-masa pandemi, sastra beserta kajian sastra sama pentingnya dengan penelitian yang sifatnya sains yang memfokuskan pada data-data statistik.
“Sastra bisa menjadi alat untuk investigasi”, ujarnya.
Sastra dapat berperan dalam menguatkan psikologi masyarakat luas, sebagai contoh agar masyarakat tidak panik menghadapi pandemi. Ia mengatakan keadaan bahaya dan ketidakpastian dapat dikelola secara strategis melalui penggunaan metafora.
Ia melanjutkan dengan bahasan mengenai karya sastra yang berkaitan dengan situasi pandemi, seperti novel “The Plague” karya Albert Camus yang ditulis saat wabah pes menyerang kota Oran di Algeria. Novel tersebut menggambarkan keadaan sebuah kota saat menghadapi pandemi. Dalam novelnya, Camus menggambarkan bahwa dalam penanganannya pemerintah lambat dan ragu-ragu dalam bertindak karena khawatir akan dampak pada ekonomi dan reputasi kota.
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat dan pihak berwenang dapat belajar dari kejadian terdahulu yang dituangkan dalam literatur. Nanang juga membahas mengenai penggunaan metafora di masa pandemi COVID-19, bagaimana kata ‘crisis’, ‘emergency’, dan frasa ‘to win the wars (against COVID-19)’ sering digunakan di masa sekarang.
Setelah pemaparan materi selesai, acara berlanjut dengan diskusi. Para partisipan menyampaikan pendapat mereka juga menanyakan hal-hal yang dipahami atau ingin mereka diskusikan lebih lanjut dengan pemateri. Diskusi terus berlanjut hingga acara berakhir pukul 14.45 WIB.
(FIB)
(POSTED ON SEPTEMBER 14, 2020)