Para dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya telah melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang berjudul “Penggunaan Webquest sebagai Pendukung Pembelajaran Daring di SD Muhammadiyah 9 Malang”. Kegiatan ini dibagi menjadi dua rangkaian, yaitu pelatihan yang dilaksanakan pada Selasa (14/07/2020) dan pendampingan yang dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2020.
Pada awalnya, kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini diberi judul “Penggunaan Webquest sebagai Pendukung Pembelajaran Bahasa Inggris di SD Muhammadiyah 9 Malang”. Namun, karena adanya antusiasme yang tinggi dari pihak sekolah, maka pelatihan penggunaan Webquest ini tidak hanya dibatasi pada guru bahasa Inggris saja, melainkan juga untuk semua guru serta Kepala SD Muhammadiyah 9 Malang. Sehingga total pesertanya adalah dua puluh satu orang.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh tim bidang peminatan dari pengabdian masyarakat FIB UB, yaitu Yuni Astuti, M.Pd dan Istiqomah Wulandari, M.Ed. Tidak hanya dosen mahasiswa juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini, yaitu Desy Catur Karinatasa dan Siti Lilik Nurchalifah.
Yuni, dosen Program Studi Sastra Inggris FIB UB mengatakan bahwa para dosen ingin berkontribusi dalam membekali guru di SD Muhammadiyah 9 Malang dengan pengetahuan sekaligus praktik langsung mengenai Webquest sebagai salah satu penunjang pembelajaran daring. Selain itu, kegiatan ini berkesinambungan dengan visi misi sekolahnya, yang mengedepankan teknologi yang mendukung proses mengajar secara digital. Yuni juga menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan karena masa pandemi yang menuntut kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring, sehingga membutuhkan sebuah media penunjang yang mumpuni.
Oleh karena itu, mereka memilih Webquest sebagai medianya. Sebagai tambahan, Webquest juga dipilih karena memiliki banyak keuntungan, diantaranya adalah bisa diakses untuk umum dan bisa melatih siswa untuk lebih mandiri. Webquest merupakan contoh model desain instruksional atau kerangka kerja untuk merancang kegiatan pembelajaran berbasis web yang efektif. Di dalamnya terdapat banyak aktivitas, seperti mengenalkan materi, tugas – tugas, dan evaluasi.
Yuni juga mengaku bahwa persiapan dari kegiatan ini membutuhkan waktu tiga bulan, dari bulan Mei sampai Juli 2020. Persiapan meliputi observasi dan koordinasi dengan pihak sekolah. Dalam prosesnya, kegiatan ini memiliki beberapa kendala. Salah satunya adalah perubahan sistem dari daring ke luring. Pada awalnya, kegiatan ini akan dilakukan secara daring, tetapi pihak sekolah meminta untuk dilaksanakan secara luring dengan mengikuti protokol kesehatan.
“Kita sudah siap konsep dan materi secara daring, tetapi pihak sekolah meminta untuk dilaksanakan dengan kami datang langsung ke sekolah (luring). Kebetulan saat itu masa pandemi masih dalam tahap new normal, sehingga kami dapat melaksanakannya dengan luring, serta tetap mematuhi protokol kesehatan,” ungkap Yuni.
Meski begitu, Yuni bersama timnya dapat mengatasi kendala yang ada dengan baik. Yuni mengaku senang melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini karena adanya antusiasme yang tinggi dari pihak sekolah.
(FIB)
(POSTED ON SEPTEMBER 19, 2020)